Sabtu, 29 Juli 2017

Catatan tentang Penyerbuan Mataram ke Batavia oleh Rg Bagus Warsono

Keberadaan tentara VOC di Batavia mengusik amarah Sultan Agung Mataram yang bercita-cita membangun kejayaan Majapahit untuk mempersatukan nusantara. Karena itu Sultan Agung menghendaki agar keberadaan VOC di Batafia secepatnya ditumpas.

 Gaya kepemimpinan raja-raja Mataram hingga sampai Sultan Agung belum terpengaruh banyak dari pengaruh bangsa Eropa.Sebelum keraton dimasuki orang asing, prinsip perluasan wilayah kerajaan terhadap kerajaan lainnya adalah 'tunduk atau di tumpas.

 Mataram mengabaikan raja-raja bawahannya dalam suksesi kepemimpinan menggunakan sistem ahli waris. Mataram berprinsip 'siapa memihaknya dia yang dilantik menjadi raja/ bupati. Di sinilah letak benih pertikaian yang menimbulkan 'raja kembar, perang saudara, dan pemberontakan

 Pada penyerangan kedua Mataram terhadap Batavia dengan pasukan dalam jumlah besar yang dipimpin Adipati Ukur, Batavia sebetulnya sudah terkepung dari semua penjuru dan dikuasai. Namun sayang, Mataram menyerang Benteng Batavia dengan senjata tradisional tanpa perhitungan sehingga memakan jumlah korban yang banyak. Padahal tinggal menunggu dan mencegah masuknya suplai logistik ke dalam benteng, VOC tentu akan menyerah.

 Istilah /kata 'catu berkembang pada masa penyerbuan Mataram ke Batavia di daerah-daerah yang dilewati pasukan . kata catu berarti : adalah bagian yang sudah ditentukan banyaknya. adapun sinonim dari kata catu yaitu : alokasi, bagian, distribusi, habuan, jatah, kuota, paket, panggu, porsi .