Sabtu, 20 Desember 2014

Kesaksian Pembaca Sebuah Karya Sastra

Kesaksian Pembaca Sebuah Karya Sastra
Bagaimana pembaca bersaksi bahwa Anda adalah seorang pengarang dengan karya yang besar. Padahal pembaca tak memiliki legetimasi sebagai pemegang kesaksian karya itu. Bukan tidak mungkin akhirnya merupkan pengakuan sementara dari seseorang, kelompok /beberapa orang yang kemudian pernyataan kesaksian itu ditelan waktu dan lupa.
Baiklah kita gali lebih jauh bagaimana peran pembaca terhadap sebuah karya sastra menjadi berperan sebagai saksi bagi sebuah karya sastra yang dibuat pengarangnya.
Apresiasi Pembaca
Sejauhmana karya Anda mendapat kesaksian pembaca, adalah sejauhmana apresiasi didapatkan dari membaca karya sastra. Apresiasi pembaca diwujudkan dalam kehidupan dan kegiatannya mengisi hidup dan apresiasi lain adalah diwujudkan dalam bahasa tulis.
Hidup dan kegiatnnya ditampilkan dalam kegiatan mengisi dunia merteka melakukannya wujud kesaksian itu dengan berbagai kegiatan relevan dengan sastra seperti lomba membaca karya sastra (puisi/cerpen), penampilan drama , film, diskusi, bedah buku dan sebagainya. Kesaksian pembaca yang demikian biasanya mengundang orang untuk membuat kesaksian dengan bahasa tulis seperi pemberitaan melalui media massa, atau wujud apresiasi ragam tulisan lain.
Kesaksian dalam bahasa tulis ini menjadi kesaksian yang berkualitas karena memiliki ujud kebendaan yang memang bersumber dari seseorang yang menuliskan tentang karya Anda itu. Semakin banyak orang memberi kesaksian dalam bahasa rtulis maka semakin kuat karya sastra dan pengarangnya diakui seluas sebuah kesaksian itu.
bersambung............
RgBagus Warsono 21-12-14

Jumat, 19 Desember 2014

Anies Baswedan tentang minat baca

Minat Baca Anak Harus Didukung Lingkungan Sekitar
JAKARTA - Minat baca di Indonesia masih tergolong rendah. Menurut data UNESCO, pada 2012, minat baca warga negara Indonesia (WNI) hanya mencapai 0,001 persen.‬
‪Penggalangan minat baca ini pun terus dilakukan pemerintah. Hal itu dilakukan khususnya melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan, harus ada dukungan lingkungan untuk meningkatkan minat baca.‬ ‪Hal pertama yang mesti dilakukan adalah dengan membudayakan minat baca dari dalam keluarga.‬
‪"Orangtuanya harus punya minat baca. Lalu anak-anaknya diajak punya minat baca," ujar Anies di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat (19/12/2014).‬
‪Guru pun sebagai pendidik diwajibkan memiliki minat baca yang tinggi, sehingga mampu menularkan budaya membawa kepada peserta didik. Tak lupa, kata Anies, tingkat rukun tetangga (RT) juga membentuk komunitas belajar untuk mendorong minat baca anak-anak.
‪"Buatlah jam belajar, jam membaca. Jadi, jangan hanya nonton televisi, tetapi ada jam baca yang digalakkan," jelas Anies.‬
‪Mengenai ketersediaan buku, menurut Anies, tak akan menjadi halangan. Di daerah terpencil sendiri saat ini sudah banyak berdiri perpustakaan daerah. Hal yang menjadi masalah hanya meningkatkan minat baca dari internal peserta didik. Kemauan untuk bangkit dari minat baca yang rendah sangatlah diperlukan.‬
‪"Jadi kalau barang bisa dikirim dengan mudah, buku yang lain juga mudah," tegas Anies.